Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 06 Maret 2015

ALGORITMA PEMOGRAMAN

DEFINISI ALGORITMA

  1. Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah.
  2. Kata logis (logika) merupakan kunci dalam algoritma.
  3. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis, hasil algoritma harus dapat ditentukan bernilai benar atau salah.
  4. Langkah yang salah akan memberikan hasil yang salah.  
Karakteristik Algoritma (Donal E. Knuth-Abad xx)‏
  • Algoritma mempunyai Awal (Initial State) dan Akhir (Final State)‏
  • Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat sehingga tidak memiliki arti ganda (Not Ambiguous)‏
  • Memiliki Masukan (Input)‏
  • Memiliki Keluaran (Output)‏
  • Algoritma harus Efektif, bila diikuti benar-benar akan menyelesaikan Persoalan

AGAMA DAN KEHIDUPAN MANUSIA


ANTARA AGAMA DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA

              Pembahasan tentang hubungan manusia dan agama, sejak dahulu, merupakan  topik yang  sangat menarik bagi para pemikir dan cendekiawan.  Mungkin hal itu disebabkan oleh fakta sejarah umat manusia dengan suku bangsanya yang beragam bercerita kepada kita akan keterkaitan makhluk Tuhan ini dengan agama. Umat manusia secara umum meyakini adanya Tuhan yang menciptakan alam dan wajib untuk dipuja dan disembah. Keyakinan yang demikian itu merupakan asas dan pokok dari sebuah agama.
              Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berzina, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self control) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
              Atas dasar itulah saya mengangkat dan membahas tema ini agar supaya kita mengetahui dan menjadi tolak ukur bagi kita semua bagaimana pembahasan MANUSIA DAN AGAMA itu sendiri, apabila di bahas dari kacamata agama islam dan Bagaimana pendapat para pemikir dalam membahas hal ini, hal tersebut kami rangkum dalam makalah ini.
 

Blogger news

About

stay